Mengenal Karakteristik Penambang Rakyat

Peralatan Pengolahan bantuan dari pemerintah, hanya sekali digunakan, setelah itu mangkrak. Program yang gagal total.

Kalau melihat peralatan pengolahan seperti photo di atas, kita pasti menganggap sebagai peralatan yang sangat bagus dan modern. Itulah “pikiran” pemerintah kita dan juga lembaga-lembaga besar dunia yang katanya berniat membantu penambang rakyat.

Karakteristik penambang rakyat Indonesia skala kecil yang menambang di sumber emas primer, saat ini sangat tidak cocok dengan peralatan seperti diatas. Mari kita bahas dengan jelas!
1. Penambang rakyat, biasanya mengejar urat yang memberikan hasil sedikitnya 200 ribu per karung. Satu hari, seorang penambang pada umumnya mampu mendapatkan 1-2 karung, dengan berat rata-rata 30-40 Kg. Dengan harapan, sedikitnya setiap hari mendapatkan hasil penjualan 200 ribu – 400 ribu rupiah. Jumlah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk keluarga mereka.

2. Seringkali, kandungan setiap karung bisa lebih dari 200 ribu rupiah per karung. Terkadang bisa lebih dari 1 juta rupiah hasil per karungnya. Semua tergantung dari kecerdasan dan ketelitian penambang ketika mengambil batu urat di dalam lubang tambang mereka. Dengan adanya variasi hasil setiap penambang, maka para penambang biasanya enggan untuk mau melakukan pengolahan bersama dengan sesama penambang. Karena mereka merasa kalau mengolah bersama, maka penambang yang mengambil urat batuan secara sembarangan akan mendapatkan keuntungan. Sebaliknya, penambang yang dengan teliti mengambil urat batuan yang memiliki kandungan yang tinggi akan merasa dirugikan. Akibatnya, para penambang cenderung ingin mengolah batuan urat hasil penambangannya sendiri-sendiri. Dengan demikian, maka peralatan yang paling sesuai dengan karakteristik penambang rakyat adalah yang bersekala kecil, yaitu 1-2 karung atau 3-4 karung untuk sekali proses pengolahan.

3. Untuk sebagian besar penambang rakyat, kegiatan menambang tidak dilakukan untuk menjadi orang kaya yang memilik uang tunai yang berjumlah besar atau memiliki aset besar dan mudah diuangkan. Mereka hanya mempertahankan ritme memenuhi kebutuhan hidup dari sehari ke sehari. Dengan sistem pengolahan kapasitas kecil, berapapun hasil batuan urat dari hasil penambangannya bisa langsung diolah, sehingga dalam waktu 1 hari berikutnya mereka sudah bisa menjual hasilnya dan mendapatkan uang tunai. Apabila alat dengan kapasitas pengolahan 50-100 karung per hari, maka mereka harus menunggu beberapa minggu untuk mengumpulkan hasil tambangnya, harus menyediakan bahan-bahan kimia untuk pengolahan, dan menyediakan listrik dengan kapasitas yang besar untuk menggerakkan mesin pengolahan. Suatu kondisi yang sangat tidak bisa dipenuhi oleh sebagian besar penambang rakyat. Jadi selama menunggu mereka bisa mengolah dengan peralatan berskala besar, darimana mereka bisa menyediakan kebutuhan bahan kimia dan listrik? Juga bagaimana mereka memenuhi kebutuhan hidupnya selama menunggu proses pengolahan yang sangat lama tersebut?

Itulah antara lain hal-hal nyata yang merupakan karakteristik penambang rakyat yang tidak berusaha dipahami oleh pemerintah dan lembaga-lembaga besar dunia. Mereka membuat program hanya mendasarkan pikiran mereka sendiri, tanpa melihat kondisi nyata karakteristik penambang rakyat. Karena program dilaksanakan tanpa memahami karakteristik masyarakat, mengakibatkan semua program introduksi peralatan pemerintah dan lembaga-lembaga besar dunia gagal, dan peralatan yang mereka berikan mangkrak, hanya menjadi besi tua.

Salam Tambang!!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *